Kumparan7.Com-Di era digital saat ini, personal branding menjadi hal yang sangat penting dalam mempromosikan diri, terutama bagi kamu yang sedang membangun bisnisatau mencari pekerjaan. Personal branding adalahproses pembentukan citra diri di mata orang lainberdasarkan aspek-aspek yang kamu miliki. Aspek ini meliputi kepribadian, pencapaian yang telah diraih, bakat, dan minat yang kamu miliki.
Menurut (Lair, Sullivan & Cheney, 2005:35), Personal branding adalah suatu proses pembentukan persepsi masyarakat terhadap diri seseorang yang dipandang sebagai merek atau brand oleh target market. Dengan kata lain, proses membentuk persepsi masyarakat akan diri seseorang yang meliputi kepribadiannya, kemampuan, dan aspek lainnya yang menciptakan persepsi positif di benak masyarakat serta dapat digunakan sebagai alat pemasaran (McNally & Speak, 2002).
Personal branding perlu dimiliki oleh individu untuk dapat bersaing di dunia kerja, menggapai pekerjaan, dan pengembangan profesi kerja. Dengan Personal branding yang kuat dapat mendorong individu dalam mengembangkan kemampuannya dan meningktakan self awareness, self-esteem, self-wroth, dan nilai positif lainnya. Sehingga dapat menjadi nilai pembeda atau keunikan seorang individu dari orang lain.
Apa pentingnya Personal Branding BagiBisnis?
Personal branding sangat penting untuk dimiliki individu terutama dalam mempromosikan brand yang dimiliki dan merupakan salah satu upaya dalammeyakinkan target marketing untuk menggunakanproduk atau jasa yang dimilki. Berikut apa sajapentingnya personal branding bagi bisnis antara lain:
1. Menjadi pembeda dari orang lain
Dengan personal branding, kita akan menjadi menonjol dan berbeda dari orang lain, sehingga dapat memberikan kesan di benak orang lain.
2. Membangun koneksi
Personal branding yang baik dapat memperluas koneksi dengan orang lain dan tentunya akan memberikan banyak manfaat. Semakin luas koneksiyang dimiliki, semakin luas pula jangkauan pemasaranyang akan diperoleh. Lalu bagaimana cara membangun Personal branding ?
1. Menentukan tujuan
Membangun personal branding haruslah memiliki tujuan yang jelas agar terbentuknya strategi yang sesuai dan tercapainya goals. Semakin jelas tujuan, maka strategi yang akan digunakan juga semakinterstruktur. Dengan demikian, maka goals akan denganmudah juga tercapai.
2. Riset
Dalam membangun personal branding, kita dapat melakukan riset orang-orang yang ingin kita jadikan sebagai role model, sehingga kita dapat mengetahui apa saja yang ia lakukan dalam membangun personal brandingnya. Dengan melakukan riset, tentunya jugaakan memperoleh banyak pengetahuan sehingga kitaakan menyadari berbagai macam kelebihan sertakekurangan diri sendiri serta kekurangan ataupunkelebihan brand/ produk/ jasa yang kita milikisehingga akan lebih mudah menganalisis sertamengatasi kekurangan tersebut.
3. Cari apa yang ingin ditonjolkan
Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapajauh kemampuan yang kamu miliki, cara bersikapdengan orang lain, dan potensi apa saja yang perludikembangkan. Dengan mengetahui diri sendiri, kamuakan lebih mudah menentukan tujuan dan arah yang ingin dicapai dalam personal branding. Cobalah untukmencari karakter diri yang ingin ditonjolkan. Ingin diingat seperti apa? Apakah pintar, ramah, mudahberbaur, atau semacamnya.
4. Jujur
Pastikan personal branding yang kita bangun tidak lah bohong dan jangan berusaha menjadi orang lain serta merebut karya orang lain. Selain itu, apayang ditampilkan di sosial media tentunya samadengan apa yang ada pada kenyataanya agar tidakmenimbulkan kekecewaan pada customer.
Pebisnis Sukses dengan Personal Branding
Rizky Arief CEO HMNS
Rizky Arief Dwi Prakoso merupakan seorang lulusan S1 dari perguruan tinggi negeri di Bandung. Namanya mulai dikenal sejak ia memiliki usaha brand parfum lokal. Diproduksi oleh PT Hadir Mengharumkan Nusantara, ternyata Rizky memulai bisnisnya itu mulai dari tahun 2022 lalu dan memberikan nama brandnya dengan ‘HMNS’ atau makna dari Humans, nih.
Salah satu yang patut di sorot dari owner bisnis satu ini adalah, beliau kerap kali membagikan postingan tentang kegiatan sehari-hari yang berhubungan erat dengan bisnis yang dibangun. Rizky juga merupakan salah satu atlet aktif dibidang olahraga full ball. Tentunya hal ini sangat relevan karna meskipun Rizky mempunyai kegiatan yang padat, tentunya tetap memperhatikan aroma tubuh dengan menggunakan parfum dari HMNS. Selain itu, Rizky juga kerap membagikan edukasi tentang tips kehidupan bagi anak muda. Salah satu prestasi yang Rizky unggah melalui media sosial instagramnya adalah dengan menjadi salah satu Forbes Under 30 Asia Tahun 2024.
Melvina Husyanti Owner Daviena Skincare
Melvina merupakan owner atau pemilik dari Daviena Skincare yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan. Melvina berhasil menjadi pengusaha skincare kaya raya hanya dalam waktu 3 tahun saja. Melvina Husyanti merupakan selebgram sekaligus pemilik usaha produk perawatan kulit Daviena Skincare yang mendapatkan label sebagai crazy rich Palembang. Bukan hanya memiliki rumah mewah bak istana, Melvina juga mengoleksi mobil mewah seperti Rubicon dan Ferrari. Skincare yang iaberi nama daviena tersebut juga pernah dinobatkan sebagai penjualan TOP 1 di Tiktok. Hal itu terlihat dalam akun Tiktok Melvinahusyanti “Oh gini rasanya jadi TOP 1 Penjualan terlaris meski live harus tutup jam 4 sore tadi karna barang ludes total ga ada persiapan. Allahuakbar sekali hari ini (emoticon) makasih yaaa kalian sdh sepercaya ini cek out produknya daviena.” tulis melvina di unggahan SosialMedia Pribadinya“
Menurut pengamatan penulis, Melvina Husyanti membangun personal branding dengan ciri khas kemewahan yang sesuai dengan brand skincare Daviena. Selain itu, hal ini diperkuat dengan berbagai macam produk yang dikemas dengan kemasan mewah, dengan warna otentik yang menjadi salah satu ciri khas dari Daviena skincare.
Kesimpulan
Dalam membangun personal branding, hal yang terpenting untuk dilakukan adalah mulai dahulu danjangan ditunda-tunda serta janganlah menunggu diriuntuk sempurna dahulu, Ayo bangun personal branding mulai dari sekarang. Semakin konsisten, maka kepercayaan customer juga akan semakinmeningkat.
Referensi
Bhatolia, N. (2002), Personal Branding- Me IncInstitute Of Foreign Trade Journal, 1, 6-22.
McNally, (2002) Be Your Brand, American Salesman, 47 29-30.
Hroen Dewi, 2014. Personal Branding. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. ( Marshanda Azzahra)